Wednesday, January 31, 2018

Lakukan Ini Agar Curhat Emak Berbuah Solusi!


Malem, Mak. Hari Rabu ketemu lagi sama saya dan emak ketje Atiqo. Moga enggak pernah bosan ya kalau kita muncul lagi.  Hehehe Oh iya,  emak boleh kok request tema yang akan kita bahas buat minggu depan di kolom komenyar ya,  terima kasih sebelumnya 🙏🙏🙏

Tema kali ini tentang emak curhat, tema yang sama dengan mak ketje Atiqo.  Lengkapnya di sini ya Hem... Mak, pernah enggak merasa jengkel abis sama pasangan gara-gara hal sepele? atau marah-marah ke anak karena hal kecil, kayak saat si kecil numpahin susu dibaju emak? atau jangan-jangan emak juga pernah marah-marah sendiri gara-gara kerjaan rumah enggak selesai-selesai? kalau pernah yuk cung!!! saya juga sama, kadang suka marah-marah enggak jelas. Padahal pokok permasalahannya terlihat sepele. kenapa ya? pengen curhat entar dibilang bawel, suka mengeluh paling parah dibilang enggak bisa manage diri. Akhirnya ngedumel sendiri "hayati lelah bang, yuk piknik!" hahaha

Emak, sadar enggak?  Adakalanya hal yang terlihat kecil itu berasal dari hal-hal kecil yang menumpuk dalam diri kita. Karena kita enggan menyelesaikannya makanya jadi besar tapi tidak nampak karena kita merusaha menutupinya, bukan menyelesaikannya. Contohnya gini nih, emak pernah enggak pas marahan sama suami tapi emak enggak mau nyanggah atau ngungkapin apa yang emak mau. biasanya emak mikir daripada tambah panjang, udah diem aja. ngalah aja! cari amanlah! dan segala pembenarannya. Emak, apa  yang emak lakukan itu kurang bener! Kalau emak pingin ngomong ya ngomong aja!!! Hanya saja cari waktu dan suasana yang tepat.  Kalau enggak maka emosi yang emak simpan akan tertimbun di bawah sadar. Jika itu berlangsung lama dan emak enggak mau menyelesaikannya akibatmya bisa fatal. Contohnya kayak orang yang tiba-tiba gugat cerai karena alasan sepele "sudah tidak cocok lagi! " Itu bisa jadi karena penumpukan emosi di bawah alam sadar atau kata kerennya Eskalasi Emosi. Ih,  serem kan?!!

Eskalasi emosi muncul akibat kita suka memendam masalah dan enggan menyelesaikannya dengan alasan malas,  enggak mau ribut.  Makanya jangan heran jika sedikit aja ada yang "nyenggol" marahnya bisa luar biasa. Kayak gunung aktif yang mau memuntahkan laharnya. Hahahaha  Terus kita harus gimana?  Selesaikan!  Ngobrol baik-baik jika ada masalah,  jika tidak memungkinkan di ungkapkan saat itu juga tunggu sampai waktunya pas. Karena memilih waktu yang pas adalah indikator yang harus diperhatikan kalau ingin menyelesaikan masalah. Apalagi untuk perempuan yang harus menuntaskan jatah 2.000 kata perhari. Makanya jangan heran kalau lihat para emak lebih cerewet dari pada bapak. Hahaha



Mengungkapkan apa yang ada falam pikiran dan perasaan alias cuthat itu sah sah aja kok buat para emak. Yang enggak boleh itu kalau curhatnya di microfon masjid hahaha enggak segitunya kali. Betul kok, Mak,  enggak ada yang salah jika emak curhat,  cuma harus perhatikan hal-hal berikut:

Carilah orang yang tepat,  bisa curhat pada ahli,  teman atau saudara yang paling bisa dipercaya dan diyakini bisa menjaga amanah emak dan syukur-syukur bisa memberikan solusi. Tapi ada orang yang lebih tepat dijadikan teman curhat dalam menyelesaikan masalah keluarga,  yakni SUAMI. Ya,  karena suami adalah teman sekaligus imam dalam mengarungi bahtera keluarga,  diharapkan beliaulah yang paling mengerti pokok permasalahannya dan mampu memberikan solusi.

Berserahlah kepada Dzat yang Maha mengetahui segalanya.  Ada baiknya curhatllah pada Sang Pencipta terlebih dahulu sebelum pada orang lain agar aura negatifnya tersalurkan dengan baik.  Kalau kita curhat dengan suara keras alias nyolot,  bukannya mendapatkan solusi malah menimbulkan masalah baru.

Pilihlah waktu yang tepat. Tunggulah sampai amarah tidak lagi memuncak,  agar pokok permasalahnnya bisa tersampaikan sepenuhnya dan berhasil mendapatkan solusi.

Jika semua cara sudah dilakukan tapi belum juga mendapatkan solusi,  maka berserahlah.  Mungkin hanya butuh waktu kebih lama untuk bisa menyelesaikan masalah emak. Setelah berserah,  maafkan dan lupakan!

Dan yang terakhir jangan lupa untuk selalu berpositif thinking!

Semoga bermanfaat 😍😍😍

1 comment:

  1. baru bisa baca ini, hikz. minggu kemarin rempong beut *cari pembenaran* wkwkwkkw. Yuk semangat nulis terus yaa *sambil lihat kaca* #eh

    ReplyDelete