Sunday, January 14, 2018

(Day7) Aku Bisa! Tantangan Kuliah Bunda Sayang IIP


Apa kabar bunda,  sudah bermain apa hari ini dengann buah hati?  Kalau Mas Daffa sama bunda lagi jalan-jalan siang hehehe.  Di tengah terik matahari yang terselubung dalam mendung,  Mas Daffa pengen jalan-jalan.  Kebayang enggak,  siang-siang  dengan panas yang sedikit mendung (opo toh? He)  pas setelah adzan Dhuhur berkumandang sang buah hati ngajak jalan ke luar? Bukan naik mobil atau motor tapi jalan kaki! Hadeh mau nolak kasian,  mau jalan kok mager total 😂

Akhirnya diputuskan untuk berangkat jalan-jalan.  Enggak ada salahnya juga saya pikir. Toh mungkin dia lagi bosan di rumah dan cuaca juga enggak terlalu panas.  Setelah sholat dan siap-siap berangkatlah kami berdua tanpa tujuan. Pokoknya keliling komplek aja dulu.  Sampai di perempatan komplek bingung nih mau kemana? (sementara mengabaikan pandangan orang-orang yang menatap dengan dahi mengkerut. Mungkin pikir mereka siang-siang gini mau ke mana?  Hehe)  Kebetulan perempatannya ada warung kopi jadi banyak orang lagi cangkruan.

Saya melihat lurus ke depan, akhirnya cus dapat ide ke taman bermain Aisyiah yang enggak terlalu jauh dari komplek. Sambil bernyanyi kami menuju ke Blok B1 tempat taman bermain itu berada. Sampainya di sana,  Mas Daffa tertarik masuk dan ingin bermain di area bermain sekolah.  Ragu-ragu kami masuk dan mengetuk pintu. Kok rasanya enggak sopan kalau langsung main tanpa izin. Setelah dipersilahkan masuk saya ditemui oleh kepala sekolah.  Dan saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.  Saya bertanya tentang program sekolah,  kegiatan anak-anak sampai pada rincian biaya.  Setelah semua selesai Mas Daffa diizinkan untuk bermain,  padahal saya belum minta izin hehehe. Yah,  terima kasih ustadzah.

Di Area bermain Mas Daffa mencoba satu persatu mainan di sana ada jungkitan,  ayunan, plosotan dll.




Setelah semua dicoba pilihan terakhir adalah mainan ini,  entahlah saya juga enggak tau apa nama mainannya.  Pokoknya naik tangga ada jembatan gantung,  lewat terowongan, terus berakhir turun di plosatan.


Awalnya underestimed sama kemampuannya,  melihat pengalaman pas di perpusda kemarin dia masih ragu-ragu dan takut saat naik jembatan gantung. Apalagi ini mainannya lebih tinggi dari sana.  Eh,  siapa yang sangka kalau dia malah sangat bersemangat naik dan melewati setiap alurnya.  Bahkan dia berani melewati terowongan berjaring tanpa harus saya ikuti. Walaupun awalnya kepalanya kejedod tapi dengan itu dia jadi belajar gimana bisa berjalan di dalam terowongan. Yah, inilah yang dinamakan belajar dari kesalahan.



Dari pengalaman ini saya jadi belajar,  teruslah berpikir positif pada anak. Karena kita tidak tahu seberapa besar kekuatan dia sebenarnya. Yang perlu kita lakukan adalah menstimulasinya lebih optimal dan membersamainya dengan cinta. Anak punya potensi suka ingin tahu hal baru alias minat belajarnya tinggi. Jadi kalau dia enggan belajar dan mencari tau berarti ada yang salah dengan kita as orang tua. Anak juga bisa belajar dari kesalahan,  jadi saat anak berbuat salah jangan langsung dimarahi tapi berilah dia pengertian dan dia akan belajar.  Dan satu lagi, enggak ada salahnya menuruti kemauannya selama itu tidak merusak prinsip. Hal ini bukan mengajarkannya manja atau selalu menuruti kemauannya tapi lebih dari sekedar menghargai keinginannya.

Sekian dari saya,  bunda punya cerita apa hari ini???

#hari_ke7
#game_level3
#kuliahbunsayIip3
#AkuBisa

No comments:

Post a Comment