Wednesday, January 17, 2018

How To Be A Happy Stay At Home Mom?



Hai, Bunda, gimana kabar sore inii?  Moga tetep semangat dan always happy ya 🙏🙏🙏

Hem,,, topik seputar ibu rumah tangga emang tak pernah habis untuk dibahas ya, Bun. Salah satunya tentang pilihan menjadi stay at home mom. Apalagi kalau sebelumnya bunda adalah workacholic, pasti begitu banyak perubahan yang signifikan dalam hidup bunda menghadapi transisi ini.

Saat bunda memilih untuk tetap tinggal di rumah menemani sang buah hati dan suami, sungguh itu adalah pilihan yang tidak mudah, bukan? Karena saya juga merasakan hal yang sama hehe. Transisi pekerjaan dari kantor ke rumah pasti membawa perubahan ‘iklim’ yang berdampak pada mental bunda. Jika biasanya bunda selalu dikelilingi orang-orang,  sekarang hanya ada si kecil dan suami. Jika biasanya bunda melakukan semua hal sesuai jadwal, kini bisa lakukan semau bunda dengan pekerjaan yang lebih banyak dan tak ada habisnya.

Pastinya perubahan yang tidak sedikit ini bisa memicu munculnya distres jika tidak segera di selesaikan. Ada beberapa dampak yang bisa muncul di masa transisi working mom dan stay at home mom. Yakni hilangnya kepercayaan diri, rasa bosan, distres tinggi sampai terjadi baby blues sindrom atau ghost parenting yang sekarang lagi viral di dunia maya. Semoga kita dijauhkan dari menyakiti diri sendiri dan orang sekitar khususnya buah hati kita.

Maka dari itu,  Bunda perlu melakukan sesuatu agar pilihan menjadi stay at home mom bisa tersa menyenangkan. Dilansir dari  rockin mama ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh bunda,  yakni:

1. Jalin Komunikasi Yang Baik Dengan Suami
   Sebisa mungkin libatkan suami dalam setiap aktifitas bunda, walaupun hanya sekedar sharing atau minta pendapat resep apa yang akan bunda masak besok. Suatu yang sepele tapi berdampak sangat baik. Selain itu, karena saat ini sumber penghasilan hanyalah dari suami,  mulailah merencanakan pembagian tugas dengan suami agar suasana dalam keluarga menyenangkan.  Jangan pernah sungkan jika bunda menginginkan sesuatu pada suami. Toh, beliau bekerja juga untuk bunda dan anak-anak.  Walaupun suami sebagai sumber nafkah utama bukan berarti seluruh pekerjaan rumah dan pendidikan anak adalah murni tanggung jawab bunda. Komunikasikanlah dengan suami jika bunda merasa lelah dan butuh waktu untuk me time.





2. Temukan Support Group
   Di era serba modern ini banyak sekali muncul support group parenting.  Baik offline maupun online. Bunda bisa memanfaatkannya untuk menambah wawasan dan teman. Berkumpul dengan orang-orang positif akan memberikan dampak yang positif pula.  Saat ini ada banyak support parenting yang menjalankan kuliah online jika bunda merasa kesulitan untuk keluar rumah salah satunya adalah Institut Ibu Profesional yang diampu oleh bunda Peni Septi W.




3. Tekuni Hobi Bunda
   Cobalah luangkan waktu sejenak untuk melakukan hobi bunda atau me time. Kalau bisa lakukanlah secara mendalam, siapa tau bisa menjadikan ladang rezeki buat bunda dan keluarga. Me time sangat disarankan agar bunda tidak merasa bosan dengan rutinitas sehari-hari dengan kegiatan yang sama.





4. Jangan Berharap Terlalu Tinggi Terutama Di Awal Masa Transisi
   Biasanya bunda yang baru menjalani transisi dari working mom akan berekspektasi terlalu besar, seperti waktu luang yang banyak,  kebebasan dan tidak dikejar deadline.  Tapi jangan salah menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan 24 jam kali seminggu tanpa cuti tanpa libur tanggal merah hehehe.  Jadi,  persiapkan diri secara matang sebelum memutuskan untuk stay at home.




5. Jangan Berhenti Belajar
   Sekali lagi,  menjadi ibu rumah tangga bukan berarti pupus sudah cita-cita bunda.  Tidak, akan ada waktunya di mana saat anak-anak mulai remaja dan waktu mereka lebih banyak di luar di situlah bunda coba lagi untuk mengukir cita-cita tanpa harus meninggalkan mereka.  Buatlah milestone rancangan apa saja yang akan bunda lakukan hingga menjadi seorang ahli dan bunda produktif.





6. Aplikasikan Ilmu Dan Keahlian Kita Dalam Mengatur Rumah Dan Keluarga
Jangan pernah menyesal jika ada yang bilang seorang sarjana hanya jadi ibu rumah tangga. Pekerjaan ibu rumah tangga bahkan lebih komplek daripada seorang manajer di perusahaan terkenal. Karena mereka tidak dituntut untuk menjadi manajer, koki, dokter dan ahli gizi secara bersamaan seperti yang dibutuhkan oleh ibu rumah tangga.




7. Temukan Kenyamanan bunda
Let’s enjoy your life,  build your happiness.  Jangan berharap bisa melakukan semuanya dengan sempurna, tetaplah menjadi diri sendiri dan nikmati hidup bunda! 



Okey,  itu adalah tips agar bunda bisa tetap menjaga “kewarasan” saat memilih menjadi Stay at home mom. Enjoy your life, please! 




12 comments:

  1. Wahh setuju,sependapat saya. Kurleb tips saya juga kayak gitu. Stay tune yaa heheheeh

    ReplyDelete
    Replies
    1. siap... maaf baru bisa balas. replay comment error hehe

      Delete
  2. Menjadi stay at home mom memang kadang tak seindah bayangan. Apalagi jika sebelumnya menjadi ibu pekerja yang aktif. Itu juga yang sering memunculkan perasaan kurang bahagia. But, itu semua telah menjadi pilihan. Apapun itu pasti ada konsekuensinya. Maka mencari solusi bahagia adalah cara yg tepat. Nice sharing , Mbak.

    ReplyDelete
  3. Tujuh tips yang bagus. Membuat saya semakin menikmati peran yang sekarang. Alhamdulillah. Btw, pict-nya lucu-lucu, Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah,,, alhamdulillah kalau gitu. yuk semakin semangat, bersama kita bisa hehehe

      Delete
  4. so proud to you and all full time moms, really mba menjadi ibu rumah tangga itu luar biasa hebat banget. mereka pintar mengolah rasa dalam kecemburuannya. apalagi ibu rumah tangga yang punya baby dan masih biss ngeblog, salut banget...

    ReplyDelete
    Replies
    1. semua ibu hebat mbak,,, ibu pekerja juga hebat bisa memanage diri dan waktu dengan baik,,,, salut juga buat mbak cici

      Delete
  5. Aku ngerasain banget nih mbaa, 2th lalu. Langsung kaget dan syok berat hahaha. Tapi berkat support dari keluarga, anak anak dan suami. Alhamdulilah sekarang malah Happy banget

    ReplyDelete
  6. bener mbak, awal-awal syok berat, untungnyya masih disibukkan sama lahirnya si kecil. jadi tambah semangat hehe

    ReplyDelete